Day 4: Someone Who Inspires Me

Halo, semua!

Maaf ya, saya nggak ngepost apa-apa selama 2 hari kemarin. Kebetulan ada acara seharian terus, dan lagi pengen family time juga, jadi sengaja nggak buka laptop kecuali mendesak banget 🙂

Oke, masih melanjutkan 30 day writing challenge, hari ke-4 ini temanya adalah seseorang yang menginspirasi. Sejujurnya, banyak banget orang yg menginspirasi saya dalam hidup saya. Setiap orang tersebut menginspirasi dengan value mereka masing-masing. Tapi karena disuruh menuliskan satu saja, saya mau menuliskan tentang orang ini. Bukan berarti dia paling menginspirasi saya dibanding yg lainnya. Hanya saja, dia yg menginspirasi saya akhir-akhir ini.

Namanya adalah Muhammad Al Fatih, seorang sultan Turki Utsmani yang menaklukkan Konstantinopel. Kalau mau baca profil dan sejarah lengkapnya, banyak kok, ada di wikipedia. Kalau saya tulis di sini, nanti jadi kayak mengulang isi wikipedia, jadi googling sendiri aja ya 🙂

Saya pribadi ngefans banget sama beliau karena beliau adalah seorang pakar di berbagai bidang (seperti sains, matematika, dan peperangan) dan menguasai banyak bahasa pada usia sangat muda. Kalau aja saya tau kisah beliau dari saya kecil, mungkin saya bakal lebih rajin dalam les yg dulu saya ikuti. Saya sendiri adalah orang yg sangat suka mempelajari bahasa. Dulu waktu kecil saya les bahasa Prancis, tapi kemudian terputus di tengah jalan karena susah hehe. Kemudian, karena saya SMA di madrasah, saya jadi belajar bahasa Arab. Alhamdulillah karena belajar bahasa Arab, saya merasa jadi lebih mudah menghapal Al Qur’an, karena kita tahu yang mana subjek, predikat, objek, jadi menghapalnya seperti menghapal cerita. Lalu, waktu kuliah saya juga belajar bahasa Jepang. Alhamdulillah, kemampuan bahasa Jepang ini yg masih terpakai sampai sekarang. Terus karena saya suka nonton drama korea, saya jadi bisa baca hangeul. Dan karena grammar Korea itu sama persis dengan Jepang, saya jadi agak paham bahasa Korea (bukan berarti bisa, hanya sekadar tahu susunan subjek, predikat, dan objeknya. Hehe).

Terus saya juga les renang, tapi  putus juga di tengah jalan karena nggak mau badannya gosong kena matahari 😀 Nyesel banget nggak nerusin les renang, padahal itu kan salah satu keterampilan yg dianjurkan dalam hadits 😦 Alhamdulillah sih sampai sekarang masih sekadar bisa ngambang dan bergerak dari satu tempat ke tempat lain kalau di kolam renang. Hehehe.

Karena saya ngefans sama Al Fatih inilah saya memberi nama anak saya Fatih (nama lengkapnya Abizar Fatih Pratama, panggilannya Abizar sih bukan Fatih-nya), karena saya ingin anak saya mencontoh Al Fatih. Saya tahu dan paham, kita sebagai orang tua tidak boleh memaksakan kehendak anak. Jadi saya nggak akan memaksa Abizar untuk belajar bahasa ini itu atau les ini itu kalau dia memang nggak suka. Tapi saya ingin Abizar mencontoh semangat Al Fatih dalam membekali diri dengan berbagai keterampilan. Dan biarkan Abizar sendiri yg memutuskan mau ahli di keterampilan yg mana yg dia suka, selama itu positif.

Nah sekian cerita tentang orang yg menginspirasi saya. Sampai ketemu di postingan hari ke-5!

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: