Yeay, akhirnya bisa nulis blog lagi! Dan kembali lagi di cerita jalan-jalan saya berikutnya π
Setelah suami saya kembali ke Indonesia pada tanggal 8 April, kehidupan saya pun berjalan seperti biasa lagi. Bahkan setelah memasuki semester baru ini, saya langsung sibuk dengan kuliah, tugas-tugas, dan tentu saja penelitian >_< Tanpa terasa sebulan pun berlalu dengan cepatnya.
Memasuki bulan Mei, ada sebuah pekan yang sangat ditunggu-tunggu oleh seluruh warga Jepang. Pada pekan ini, bisa dipastikan tidak ada jadwal sekolah, kuliah, lab, maupun kantoran. Ia adalah…. GOLDEN WEEK!!!
Ya, Golden Week adalah satu-satunya liburan tanggal merah terpanjang di Jepang >_< Meskipun Jepang memiliki Summer Holiday, Winter Holiday, maupun Spring Recess, sebenarnya pada waktu-waktu tersebut lab-lab tetap saja bekerja π¦ Jadi kami para mahasiswa S2 dan peneliti cuma bisa benar-benar libur saat Golde Week ini >_<
Selalu sama tiap tahunnya, golden week ini jatuh pada tanggal 29 April dan 3-6 Mei. Kebayang kan kalau hari di antara tanggl 29 hingga tanggal 2 tersebut adalah sabtu dan minggu, bisa dipastikan kita mendapat seminggu penuh libur. Namun sayangnya, tahun ini tanggal 29 April adalah hari Selasa, dan tanggal 3 Mei adalah hari Sabtu. Jadi kami tetap memiliki jadwal kuliah di antara hari tersebut π¦
Sebenarnya, pada awalnya saya tidak berniat pergi ke mana-mana Golden Week kali ini. Ke mana-mana itu literally, di kamar saja maksudnya, mengingat pengalaman Golden Week tahun lalu. Secara Golden Week adalah waktu liburan panjangnya orang Jepang, semuaaaaa orang jalan-jalan ke tempat wisata. Alhasil, di mana-mana penuh sama orang, dan yang ada malah ga bisa menikmati tempat wisatanya. Mau naik kereta jadi ngantri panjang, di kereta belum tentu dapat tempat duduk, dan susah nyari spot foto yang bagus. Fiuh.
Hingga tiba-tiba, tepat 2 minggu sebelum Golden Week, yaitu hari Kamis, 17 April, ada seorang teman yang bertanya, udah ada rencana ke mana Golden Week nanti? Dan tiba-tiba saya pun merasa sangat sayang melewatkan liburan panjang seperti ini hanya diam di rumah. Bukan saya banget! Katanya hobi traveling? Liburan sesempit apa pun harus banget lah dipake jalan-jalan. Hehe π
Mengingat Jepang yang di mana-mana bakal penuh saaat Golden Week, entah dapat ilham dari mana, saya langsung kepikiran, oke, saya mau ke Korea!
Hwaa random banget yah! Baru kali ini saya memutuskan pergi segitu “jauh” hanya dalam waktu singkat. Benar-benar cuma satu hari π
Well, sebenernya Korea-Jepang emang ga bisa dibilang jauh. Secara naik pesawat cuma 2 jam kurang, rasanya cuma kayak ke provinsi lain di Indonesia deh π Namun karena ini judulnya adalah ke negara lain, tetep aja ada beberapa hal yang perlu dicek sebelum bener-bener beli tiket dan capcus π
Nah jadi kali ini, karena judul postingan ini pun masih “Pre-preparation”, saya akan membagikan “Tips Bepergian Mendadak ke Luar Negeri”. Semoga bermanfaat π
Tips Bepergian Mendadak ke Luar Negeri
Oke, jadi tips ini sebenarnya hanya berlaku bagi traveler independen dan orang “biasa” seperti saya. Hehe. Makudnya orang “biasa” ini adalah, saya bukan pejabat, bukan artis, bukan orang yang sangat kaya, bukan bepergian dalam rangka tugas dari kantor, dan tidak punya hubungan dengan embassy mana pun di dunia ini. Karena kalau untuk orang-orang dengan kriteria di atas kayaknya mau pergi besok juga bisa aja sih π
Satu. Pertama-tama, menurut saya pribadi (jadi silakan aja kalo ada yang ga setuju ya. hehe.), kamu boleh memutuskan secara mendadak untuk traveling ke luar negeri kalau kamu memenuhi salah satu kriteria berikut ini π
- Sudah pernah ke luar negeri sebelumnya.Karena apa? Agar kamu sudah pernah punya pengalaman bagaimana mengurus visa (kalau memang ke negara yang butuh visa), bagaimana melalui pemeriksaan di imigrasi di bandara, barang-barang apa yang sebaiknya dihindari dibawa, dan bagaimana ketika berhadapan dengan atmosfer baru di negara tersebut.
- Kalau kamu belum pernah ke luar negeri sebelumnya, tenang, kamu tetap boleh bepergian mendadak, asal kamu adalah orang yang nekad, cepat beradaptasi, dan berani menghadapi tantangan apa pun yang mungkin munculselama traveling. Remember, traveling is full of surprising thing you never expect π
Nah kalau kamu memenuhi salah satu kriteria di atas, selamat! The world is waiting for you to explore π
Dua. Pastikan apakah kamu butuh visa atau tidak untuk ke negara tersebut, dan jika butuh visa, apakah persyaratannya mudah dipenuhi. Coba cek website kedutaan besar negara bersangkutan. Di sana tercantum dokumen-dokumen apa saja yang dibutuhkan. Banyak sekali negara yang mengharuskan kita sebagai warga Indonesia untuk membuat visa dengan banyaaakk sekali dokumen yang harus dikumpulkan. Kemudian, bisa juga telepon langsung embassy negara tersebut untuk bertanya, biasanya visanya bisa jadi dalam berapa hari. Jika kamu punya waktu hanya 2 minggu seperti saya, dan kamu bukan pengangguran, coba perhitungkan apakah sempat untuk mempersiapkan semua dokumennya, plus bolak-balik ke embassy negara tersebut.
Nah tapi sekarang sudah banyak sekali agen travel yang bisa membantu kita mengurus visa ini. Namun tetap saja kita harus mempersiapkan dokumennya, dan jika ada dokumen yang tidak lengkap, tetap saja dapat menghambat kepergian kita.
Tiga. Pastikan kamu tahu akan tinggal di mana selama di sana. Terutama untuk wanita dan apalagi seorang muslimah berhijab seperti saya, kita tidak bisa begitu saja pergi ke negara orang terus ntar tidur sembarangan di pinggir jalan. Hehe. Kita harus punya tempat bernaung yang proper karena kebutuhan kita untuk menutup aurat. Atau jika kamu wanita tidak berhijab pun, tetap saya tidak bisa tidur di tempat sembarangan π
Untuk tempat tinggal ini, kamu bisa coba cari tumpangan ke teman yang tinggal di negara tersebut #eh π Atau tentu saja mulai searching-searching hostel atau hotel murah sesuai budget dan preferensimu.
*****
Yah sepertinya sekian saja tips-tips dari saya. Sedikit kan? Memang traveling itu gampang dan sama sekali nggak ribet kok. Asal ada niat, diikuti dengan usaha mencari tahu (contohnya kalau kamu nyasar ke blog ini, berarti kamu sudah melakukan usaha mencari tahu ini π ), kemudian usaha menabung (jalan-jalan butuh uang juga walopun ga mesti mahal π ), dan tentu saja berdoa, karena tanpa seijin-Nya, kita tak akan punya daya dan upaya π
Okay, sampai jumpa di postingan berikutnya tentang “Persiapan Jalan-jalan ke Korea dari Jepang” π Stay tunned!
keknya membuat visa di travel agent yang terhambat gara-gara dokumentasi ada yang kurang pernah aku alami, deh… x_x
haha..
Anyway, Nice post!!
Keep inspiring! ^_^
hehe makasih ay..jangan bosen2 baca ya ^_^d
Hallo. Saya akan berpergian ke jepang tgl 3-9 mei 2016 dan kebetulan baru menyadari kalau itu adalah golden week. Sekarang saya agak degdegan karena membaca hampir semua blog bilang “avoid these period to travel”
Apakah benar seramai itu? Apa benar benar susah menikmati objek wisata disana? Any advice ga? Thank you
Halo, Elisa π Sayang sekali memang begitulah keadaannya >_< Golden week tahun 2013 saya full di Jepang dan semua tempat wisata penuh orang. Tahun 2014 saya kabur ke Korea seperti yg sudah saya ceritakan di sini.
Tahun 2015 saya di Jepang aja dan sebenernya ga pergi ke mana2. Tp ada satu hari saya ada perlu ke Tokyo, yg harusnya naik bis dari tempat saya tinggal cuma 1,5 jam, ini jadi 3 jam >_< Utk ukuran Jepang, perjalanan jd 2x lipat itu udah sesuatu bgt π¦ Kalo boleh tau, Elisa rencana jalan2 ke mana? Mungkin saya bisa kasih perkiraan di tempat2 itu bakal seperti apa nantinya π
Salam kenal..mba Nadine dr kl kita tinggalx di punya visa Jepang trs mo liburan ke Korea mesti pke visa Korea lagi ya? Ga bs sprti visa transit yg 30 hari itu sprti kebnyknx org? Makasih sblmx..
Salam kenal juga. Jika sudah punya visa tinggal jepang, kalau mau hanya berlibur ke korea harus pakai visa korea. kalau mau pakai visa transit, dapat digunakan jika memang benar-benar transit. misalnya dari jepang mau ke indonesia, lalu transit dulu di korea. nah itu bisa pakai visa transit. tapi jika dari jepang berlibur ke korea lalu kembali ke jepang lagi tidak dapat menggunakan visa transit. seperti itu pemahaman saya. semoga membantu. supaya lebih yakin, sebaiknya telepon langsung ke kedubes korea di jepang. mereka sangat ramah dalam menjawab pertanyaan.