Museum Doraemon dan Madam Tussauds Tokyo

Halo!

Setelah tiga minggu yang hectic dengan pindahan dan persiapan menjadi mahasiswa, akhirnya saya bisa kembali meninggalkan jejak di sini 🙂 Pertama-tama, saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada suami saya yang dengan peluh keringat namun tanpa rasa lelah telah membantu saya angkut-angkut barang dan menata apato baru saya. It’s officially our first team-work! 😀

Ya, Alhamdulillah dua minggu terakhir ini suami saya berkesempatan datang ke sini, khusus untuk membantu pindahan, dan memanfaatkan momen liburan musim semi sekaligus jalan-jalan dan foto-foto dengan pemandangan indah bunga sakura 😀 Karena sejak menikah kami langsung LDR-an, pertemuan kali ini serasa honeymoon kedua, dan kami pun seperti jadi penganten baru lagi 😛

Jadi pada beberapa postingan ke depan, saya akan menceritakan tentang tempat-tempat yang kami kunjungi selama suami saya di sini. Semoga bisa menambah referensi jalan-jalan pembaca semua ke Jepang 🙂

Honeymoon Part 2 Day 1 – 27 Maret 2014

Suami saya mendarat di Bandara Haneda pada tanggal 26 Maret pukul 22.00 JST. Maklumlah, karena low cost airline, jadi sampainya di waktu yang kurang convenience 😀 Karena saya sudah rindu sekali dengannya, saya pun menjemput ke bandara, dan kami berencana menginap sampai pagi di sana, dan besoknya, tanggal 27, langsung jalan-jalan. Karena saya tinggal di Tsukuba, pilihan seperti ini sangat praktis, karena saya jadi bisa menghemat ongkos ke Tokyo, dibandingkan jika suami saya pulang dulu ke Tsukuba lalu hari lain kami kembali ke Tokyo lagi untuk jalan-jalan. Pembaca juga bisa nyontek trik ini ya 🙂

Hari pertama honeymoon kedua ini (honeymoon pertamanya dulu bulan September sewaktu habis menikah ke daerah Kansai) kami berencana jalan-jalan ke Museum Doraemon dan Madam Tussauds. Pertimbangan ini kami ambil, karena kami berpikir bahwa suami saya pasti lelah setelah perjalanan jauh, jadi sebaiknya kami tidak jalan ke tempat yang terlalu jauh atau membutuhkan jalan kaki yang banyak.

Pukul 6 pagi tanggal 27 kami keluar bandara, langsung naik kereta untuk menuju Akihabara. Di Akihabara kami menitipkan koper besar suami saya di loker agar kami bisa jalan-jalan dengan bebas. Kenapa Akihabara? Pertama, karena Akihabara merupakan stasiun besar, sehingga banyak sekali loker di sana. Kedua, karena untuk menuju Tsukuba dari Tokyo, paling praktis dari Akihabara. Dan kenapa jam 6 pagi udah keluar bandara padahal museum juga baru buka jam 10? Karena, loker yang berukuran paling besar jumlahnya lebih sedikit dibanding loker berukuran sedang, sehingga loker tersebut seringkali tidak bersisa. Kami nggak mau dong jalan-jalan tapi diribetkan dengan koper, jadi kami niat banget deh pagi-pagi buta nitipin kopernya 🙂

Museum Doraemon

Walaupun kita lebih sering menyebutnya dengan Museum Doraemon, sebenarnya nama aslinya adalah Museum Fujiko F. Fujio, karena di museum ini dipajang karya-karya Pak Fujio yang tidak cuma Doraemon saja.

Akses : Dari stasiun Shinjuku, ke West Exit, naik Odakyu Line, turun di stasiun Noborito. Dari Noborito, naik shuttle bus tujuan Museum Fujiko F. Fuji dari depan stasiun.

Tiket : Dewasa 1000 yen, SMP dan SMA 700 yen, anak-anak 4 tahun ke atas 500 yen, anak-anak di bawah 4 tahun gratis. Tiket tidak dapat dibeli di tempat, melainkan di Lawson di seluruh Jepang.

Jam masuk : 10.00, 12.00, 14.00, 16.00. Kita boleh memilih masuk pada jam berapa saja, namun tiap jam ada batasan pengunjungnya. Tapi jika sudah di dalam, kita bebas bermain sampai jam berapa saja.

Karena Bandara Haneda yang letaknya agak di pinggiran kota Tokyo, perjalanan dari Haneda ke Akihabara untuk naroh koper, ditambah rush-nya transportasi weekday kereta di pagi hari kota Tokyo yang penuh orang-orang hendak berangkat beraktivitas, kami sampai Shinjuku pukul 07.30. Kebetulan saat ke Odakyu line ada kereta express menuju Noborito yang akan berangkat sebentar lagi. Kami pun langsung menaiki kereta tersebut. Jika kami terlewat kereta express tersebut, kami bisa saja kebagian kereta lokal yang jauh lebih lama 😦

Sampai di Noborito, suasananya sudah Doraemon sekali. Banyak gambar-gambar ikon Doraemon di mana-mana.

Dekorasi bertemakan Doremon
Dekorasi stasiun bertemakan Doremon

Dekorasi di halte bisnya juga lucu banget.

Juga dekorasi bisnya 😀

IMG_5100
Arah kaki menunjukkan jalur mengantrinya

IMG_5105

IMG_5107

Review :

Untuk dapat menikmati koleksi yang ada di museum ini, disediakan fasilitas audio berbentuk seperti walki-talki yang dapat dibawa-bawa. Penjelasan pada audio ini tersedia dalam bahasa Jepang, Inggris, Cina, dan Korea. Kita tinggal memencet nomor yang tertera pada suatu koleksi yang ingin kita ketahui keterangannya. Sayangnya semua komik maupun poster yang dipajang berbahasa Jepang dan tidak ada terjemahnya (riweuh juga kali ya nerjemahin karya sebanyak itu), jadi tidak semua koleksi bisa kami pahami jalan ceritanya.

Terdapat juga animasi 3D yang menjelaskan cara membuat komik. Walaupun penjelasannya dalam bahasa Jepang, alurnya cukup dapat dimengerti kok dengan hanya melihat animasinya.

Sebagian besar ruangan yang memajang karya-karya Pak Fujio tidak boleh difoto. Namun disediakan spot-spot khusus untuk foto-foto. Kalau orang berkunjung ke museum ini, pasti foto-foto di spot-spot berikut ini

Pintu ke mana saja
Pintu ke mana saja
Bersama dinosaurus pisuke
Bersama dinosaurus Pisuke
Taman bermain dekat rumah Nobita
Taman bermain dekat rumah Nobita

Dan masih banyak lagi spot foto lainnya, yang indoor juga ada. Karena hujan, pihak museum menyediakan payung transparan yang kami pakai di atas, untuk berjalan-jalan di spot foto outdoor.

Oleh-oleh yang dijual juga semua bertemakan Doraemon. Sayang sekali, hampir semua cemilannya mengandung bahan yang tidak dapat kami makan, jadi kami tidak membeli satu pun.

Roti penghafal
Roti penghafal
Dorayaki kesukaan Doraemon
Dorayaki kesukaan Doraemon

Oh iya, jangan lupa juga kunjungi teaternya yang menyuguhkan animasi karya Pak Fujio. Sebenernya saya ga paham apakah animasinya juga Pak Fujio yang buat (karena sekarang beliau sudah wafat), atau hanya karakternya namun dibuatkan animasi oleh orang lain.

Bagi saya dan suami yang memang penikmat karya-karya Pak Fujio sejak kecil, museum ini worth it sekali untuk mengenang masa kecil 🙂 Rasanya terharu melihat lagi karakter-karakter favorit kami dan membaca melihat-lihat komiknya yang tidak semuanya ada di Indonesia. Jadi ingin kembali jadi anak-anak lagi, saat hidup terasa ringan dan beban pikiran begitu sederhana 😀

Madam Tussauds

Tujuan kami berikutnya adalah Madam Tussauds Tokyo yang terletak di Odaiba. Dari Museum Doreamon kami pun kembali ke stasiun Noborito dengan shuttle bus langsung dari depan museum.

Jika ke Odaiba, saya ingin merekomendasikan restoran halal kepada pembaca, yaitu restoran India yang bernama “Khazana”. Restoran ini terletak di lantai 5 Decks Mall. Dari restoran ini, pemandangan di luar jendelanya adalah Rainbow Bridge. Di bagian luar restorannya juga disediakan tempat duduk. Kebayang kalau makan malam di sini sama suami, saat lampu Rainbow Bridge nyala semua, pasti romantis banget 😀 Tapi walaupun saat ini kami makan siang, tetap tidak kalah romantisnya kok. Hehe.. Alhamdulillah, saya dan suami sangat puas dengan makanan dan pelayanan di restoran ini.

Pemandangan dari luar restoran. Ignore his "sok cool" face :P
Pemandangan dari luar restoran dengan Rainbow Bridge di latar belakang. Ignore his “sok cool” face 😛

Akses : Kereta Yurikamome Line turun di stasiun Odaiba-kaihinkoen, museum ini terletak di Decks Mall.

Tiket : 2000 yen jika beli langsung di tempat, 1500 yen jika membeli secara online. Ada hal yang agak ribet jika membeli online. Bagi pengunjung yang membeli tiket online, diwajibkan membawa ID card dan kartu kredit yang dipake untuk bayar. Jika pake kartu kredit orang lain, wajib membawa surat bertanda tangan pemilik kartu >_< Karena saya belum punya kartu kredit, saya pinjam punya teman saya di sini, dan terpaksalah saya membawa surat bertanda tangan dia. Ternyata waktu sampai di tempat, penjaganya sama sekali tidak menanyakan id maupun kartu kredit -_-” Saya kurang tahu apakah selalu seperti ini atau kebetulan saya saja yang sedang beruntung.

Review :

Sedikit sejarah mengenai Madam Tussauds, beliau adalah seorang pemahat lilin yang berasal dari Prancis. Nama “Tussauds” sendiri merupakan nama suaminya. Latar belakang dibuatnya patung-patung public figure oleh Madam Tussauds merupakan cerita tragis penuh pertumpahan darah *lebay 😛 Singkat cerita, awalnya beliau membuat replika tokoh masyarakat yang dihukum mati dengan cara dipenggal >_< Pada umur 41 tahun, beliau pindah ke London dan memulai pameran-pameran patung lilinnya di sana. Itulah sebabnya Museum Madam Tussauds yang pertama berdiri di London.

Di museum ini (seperti yang mungkin pembaca sudah tau) dipajang patung-patung orang terkenal, mulai dari tokoh perdamaian, atlet olahraga, penyanyi, aktor/aktris, dan juga tokoh film yang tidak nyata. Patung-patung ini benar-benar serupa dengan aslinya, seperti tinggi badan, warna mata, rambut, dan detail lain pada tubuh sang tokoh seperti tato (Angelina Jolie tatonya banyak banget loh 😀 ). Saya pribadi benar-benar kagum dengan rambutnya yang terlihat seperti rambut manusia asli dan bulu mata yang benar-benar terlihat seperti tumbuh dari dalam kulit. Dan saya pun jadi menyadari kalau tokoh-tokoh terkenal ini kebanyakan badannya tinggi-tinggi ya. Hehe..

These are some of the pictures other visitors took for us. Nggak enaknya jalan berdua doang itu ya gini, minta tolong orang lain fotoin belum tentu bagus, bawa tripod ga selalu bisa digunakan, apalagi di museum yang penuh orang. Udah saatnya punya tongsis nih kayaknya biar bisa foto berdua 😀

Marilyn Monroe
Marilyn Monroe
Johny Depp
Johny Depp
Ternyata 1D cukup terkenal lho di Jepang. Mereka jd duta beberapa produk di sini.
Ternyata 1D cukup terkenal lho di Jepang. Mereka jadi duta beberapa produk di sini.

Beberapa tokoh lain selain artis-artis

Royal of British Kingdom. Tinggi banget kan mereka.
Royal of British Kingdom. Tinggi banget kan mereka.

IMG_3698

Terdapat juga beberapa mainan interaktif. Favorit saya yang ini, karena skor saya lebih tinggi daripada suami saya 😀 Jadi terdapat sebuah layar yang sudah dilengkapi sensor pendeteksi gerak. Pengunjung berpura-pura menjadi pemain baseball yang akan melemparkan bola. Kita harus melemparkan sekuat-kuatnya supaya bola tidak terpukul oleh pemukul dari tim lawan kita (ga ngerti istilahnya apa 😀 ).

Merasakan jadi pemain baseball :D
Merasakan jadi pemain baseball 😀

Ada juga tokoh yang bukan manusia, salah satunya E.T. Berasa seperti di poster filmnya yang terkenal itu 🙂

With the famous E.T.
With the famous E.T.

*****

Tanpa terasa hari sudah malam, padahal kami hanya jalan-jalan ke dua tempat ini. Oya di awal tadi saya menyebutkan bahwa kami hanya ingin jalan-jalan di museum supaya tidak terlalu capek. Kenyataannya sama sekali tidak demikian >_< Malahan kami capek sekali karena di museum full jalan atau berdiri saat melihat koleksi atau berfoto-foto. Jadi rasanya sama capeknya dengan berjalan jauh juga >_< Malahan lebih lelah daripada “hiking” di Tsukuba san kemarin lho! Namun Alhamdulillah acara jalan-jalan hari ini sesuai rencana dan tetap menyenangkan walaupun hujan seharian 🙂

Dari Madam Tussauds kami langsung ke Akihabara, mengambil koper, dan pulang menuju Tsukuba. Sampai jumpa di jalan-jalan kami berikutnya ya!

Advertisement

4 thoughts on “Museum Doraemon dan Madam Tussauds Tokyo

  1. kak, keren banget postingan-postinannya. Jadi super iri paraaaah, hehehe. Doakan bisa ke Jepang juga ya kak huhuhu 🙂 Ditunggu postingan selanjutnya kak

    1. Alhamdulillah, terima kasih ya. Semoga bisa ke sini juga suatu saat nanti ^_^ Insya Allah pasti update2 lagi klo ada yang bisa diceritain 🙂 Makasih udh berkunjung 🙂

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: