Minggu lalu, saya dan Dea iseng-iseng jalan ke Tsukuba san atau Mount Tsukuba. Selama ini saya sering jalan-jalan ke tempat wisata di Tokyo, Tokyo pinggiran, bahkan sampai ke daerah Kansai, masa tempat wisata di dalam kota tempat tinggal sendiri belum pernah didatangin π Jadilah saya minta Dea nemenin saya jalan-jalan kali ini π
Dulu ketika saya baru datang ke Tsukuba, saya bertanya kepada senpai-senpai, tempat wisata apa yang recommended di sini. Dan jawabannya salah satunya Tsukuba san. Setiap weekend kalau kebetulan lewat terminal bus di Tsukuba Senta, memang benar, antrian di bus menuju Tsukuba san selalu panjang mengular. Dari anak kecil sampe kakek-nenek pada semangat hiking semua lho. Jadi penasaran ada apa sih di sini. Tapi karena saya dan Dea males, jadi kami ga berniat hiking, melainkan hanya ingin naik cable car π
Informasi mengenai Tsukuba san bisa dibaca di sini, atau googling juga pasti menemukan banyak link lain yang memberi informasi detail.
So, pagi ini kami berangkat dari Ichinoya jam 10 π (bukan pagi lagi ya berarti..hehe..maklumlah, hanya ingin jalan-jalan santai). Naik campus loop bus, sampe Tsukuba Senta hampir jam setengah 11, dan sesuai dugaan, antrian sudah panjang, sementara bus ke Tsukuba san berikutnya jam 10.30. Karena tidak kebagian seat di bis yang jam tersebut, akhirnya kami naik bis yg jam 11.
Terdapat 3 pemberhentian pada jalur bus ini, yaitu Numata, Tsukuba san jinja iriguchi, dan Tsutsujigaoka. Saya kurang tahu ada apa di Numata, tapi sepertinya hanya rumah-rumah penduduk. Bagi yang ingin naik cable car ke puncak, bisa turun di Tsukuba san jinja iriguchi, dan bagi yang ingin naik ropeway bisa turun di Tsutsujigaoka. Sedangkan yang ingin hiking pada umumnya turun di Tsukuba san jinja iriguchi. Dari sini ke puncak dengan jalan kaki (bukan dengan cable car) memakan waktu 1,5 sampai 2 jam (menurut website di atas).
Perjalanan normal dengan traffic lancar seharusnya memakan waktu 45 menit saja dari Tsukuba Senta ke Tsukuba san jinja iriguchi. Namun di luar dugaan, hari ini jalanan macet sekali. Mungkin karena hari Minggu dan kabarnya bunga-bunga mulai bermekaran di puncak. Perjalanan kami pun memakan waktu 1,5 jam. Kami membayar tiket sebesar 700 yen. Mengenai tiket ini, ada yang membeli tiket di tiket uriba di Tsukuba senta, namun dapat juga dibayar langsung sebelum turun dari bis.
Setelah sampai, yang pertama kami lakukan adalah ke Tourism Information Center untuk mengambil peta dan informasi lainnya agar dapat memutuskan akan jalan-jalan ke mana saja.


Kemudian kami pun berjalan-jalan santai saja di sekitar situ sambil mencari tulisan arah menuju cable car. Di tengah jalan, kami membeli soft ice cream. Soft ice cream ini sepertinya memang jajanan yang pasti ada di tempat wisata di Jepang. Rasanya pun sangat variatif. Kali ini Dea membeli rasa Ume (bunga yang baru saja tumbuh di Tsukuba san), dan saya membeli mixberry.
Dari bus stop, kami jalan melalui gerbang oren ini, lalu cari saja tulisan βγ±γΌγγ«γ«γΌβ
Tulisan arah jalan ini mengarahkan kami untuk melalui dan memasuki Tsukuba san jinja terlebih dulu sebelum sampai ke stasiun cable car-nya sendiri.

Dan dari sinilah kami menaiki cable car.



Harga tiket cable car ini 560 yen sekali jalan, sedangkan kalau bolak-balik 1020 yen. Kami membeli tiket yang bolak-balik. Ini memang lebih hemat, tapi jika ingin merasakan naik cable car dan ropeway, lebih baik membeli 1 tiket saja di sini. Nanti setelah sampai puncak, hiking ke Nyotaisan Top, dan naik ropeway dari sana.
Perjalanan ke puncak memakan waktu kurang lebih 8 menit. Pemandangan di kiri-kanan sebenarnya biasa saja karena cable car ini berada di tengah hutan. Namun pemandangan dari rel keretanya persis naik jet coaster yang sangat curam. Sepertinya kemiringan kereta dan relnya lebih dari 45 derajat >_<
Setelah sampai, bisa dibilang ini miriipp banget sama puncak-puncak di Indonesia, cuma kurang bandrek, wedang jahe, ama jadah tempe aja nih >_< Orang-orang pada makan cup noodle sambil duduk-duduk menikmati pemandangan. Bahkan ada yang bawa noodle boiler portable loh. Jadi apinya mirip banget sama kompor gas portable tapi ukurannya jauh lebih kecil. Sayang saya ga punya fotonya, soalnya ga enak ngefoto bawaan orang π
Dari sini, ada dua pilihan puncak lagi yang bisa didaki yaitu Nyotaisan (ε₯³δ½ε±±) dan Nantaisan (η·δ½ε±±). Kami memilih mendaki Nantaisan karena jaraknya lebih dekat (300 meter) π Sementara, jika kalian ingin pulang menaiki ropeway, harus mendaki Nyotaisan (berjarak 600 meter) karena ropeway-nya turun dari sana, seperti yang sudah saya ceritakan sebelumnya.
300 meter itu kalau jalan kaki sepertinya ringan, ternyata kalau hiking, capek dan ngos-ngosan juga >_< Ditambah lagi jalan mendakinya tidak mudah, beberapa tempat penuh dengan batu-batu berserakan. Jadi inget film 5 cm π Saking lambatnya kami berdua jalan, pendakian ini memakan waktu 20 menit.

Begitu sampai puncak, kami langsung disambut pemandangan indah kota Tsukuba.


Setelah puas berkeliling dan foto-foto, kami pun turun ke dekat stasiun cable car, solat, dan langsung turun dengan cable car ke stasiun awal.
Setelah ini, kami pun memutuskan berjalan-jalan ke ζ’ γΎγ€γ (Ume Matsuri). Ini merupakan taman yang penuh ditumbuhi dengan bunga ume atau plum. Dari gerbang oren tadi, jalan terus turun saja mengikuti petunjuk bertulisanζ’ γΎγ€γtadi sekitar 5 menit.
Begitu sampai, ada the plum gratis. Rasanya aneh, asin, seperti sup π Saya dan Dea sih kurang suka, akhirnya saya buang tehnya >_<

Kami pun mengambil foto-foto sejenak.



Sekitar pukul 16.30 kami memutuskan sudah saatnya pulang, karena 2 bis terakir adalah jam 16.40 dan 17.10. Berbeda dengan saat pergi tadi yang bus stopnya ada 3, di jalur pulang, ada bus stop tambahan tepat di seberang pintu keluar Ume Matsuri. Jadi kami tidak perlu naik ke atas lagi. Perjalanan pulang ini sangat melelahkan karena kami tidak dapat tempat duduk dan bis sangat penuh penumpang >_<
Alhamdulillah lalu lintas di perjalanan pulang lancar dan kami pun kembali ke Tsukuba cukup cepat. Ga nyangka, di kota yang isinya sekolahan dan tempat riset seperti ini, ada juga tempat wisata yang lumayan bisa sedikit melepas penat dari aktivitas sehari-hari π
NB: Sekedar informasi tambahan, waktu-waktu terbaik untuk mengunjungi Tsukuba san adalah saat Spring karena bunga-bunga tumbuh mekar, dan saat Autumn karena pemandangan daun berwarna kuning, merah, dan coklatnya sangat indah.
Halo, salam kenal mbak. Saya mau jalan-jalan ke Tsukuba (biasanya orang-orang ke tokyo dll ini malah ke Tsukuba), soalnya temen saya waktu kecil pernah tinggal di sini jd pengen main ke sana. Boleh minta kontak mbak (email mungkin) buat info di Tsukuba. Semoga berkenan ya mbak. Terima kasih. π
Salam kenal juga, mbak Ratih π
Boleh mbak, alamat email mbak apa, nanti saya kirim email duluan π
Cepet banget dibalesnya. Ini email saya: ratih.stat09@gmail.com
Makasih banyak ya mbak.. ππ