Tak terasa sudah memasuki 2 November. Itu artinya, D-13 dari rencana traveling saya ke Malaysia dan Singapore!! Woohoo!!
Jadi insya Allah saya akan merayakan 1 Muharram 1434 H, yang jatuh pada 15 November 2012, di luar negeri untuk pertama kalinya dalam hidup saya!! \^o^/*haha ga penting.
Sebenarnya ini bukan kali pertama saya ke luar negeri. Sebelumnya alhamdulillah saya sudah pernah ke Arab Saudi untuk umroh dan ke Jepang untuk mengikuti konferensi pemuda internasional. Namun, ini insya Allah adalah kali pertama saya pergi ke luar negeri tanpa orang tua dan tanpa temen cowok yang bisa baca peta! Yeah, I’am a kind of woman that can’t read maps 😦
Karena itu, persiapan matang pun harus dilakukan. Nah berikut ini, saya mau nge-share bagaimana mempersiapkan sendiri perjalanan ke luar negeri tanpa harus ikut tour dan tanpa harus ngeluarin duit banyak. Semoga bermanfaat! 😉
Tentukan Tujuanmu
Yaiyalah yaa..kalo ga tau mau ke mana, gimana mau nyiapinnya? hehe 😀
Menurut saya, Malaysia (Mal) dan Singapore (Sg) adalah dua negara yang sangat layak untuk dikunjungi oleh traveler pemula atau kamu yang baru akan pertama kali ke luar negeri. Karena Mal dan Sg terletak sangat dekat dengan Indonesia, tidak memerlukan visa, dan memiliki budaya yang mirip dengan Indonesia. Jadi kalo kita jalan-jalan ke kedua negara tersebut, kita ga akan terlalu mengalami culture shock maupun jetlag.
Untuk kita yang muslimah berjilbab juga ga perlu khawatir. Secara mereka sudah sangat mengenal Islam, dalam artian gampangnya, tau kalo yang pake jilbab itu ga makan babi dan ga minum alkohol. Senang ya jadi muslimah berjilbab! 🙂
Nah saya sendiri kenapa memilih Mal dan Sg, soalnya saya udah traveling negara yang lebih jauh tapi kok malah belum pernah ke negara tetangga sendiri 😦 Jadi saya penasaran, pengen liat gimana sih sodara-sodara kita di negara sebelah 😀 Dan lagi, budget dan waktu yang tersedia saat ini memang bukan untuk jalan-jalan yang jauh >_<
Kemudian jika kamu berencana mengunjungi beberapa negara/kota dalam satu perjalanan, tentukan kota tempat memulai dan kota tempat mengakhirinya. Kalau saya, saya pilih ke Mal dulu baru ke Sg. Soalnya dari saran beberapa teman, Mal itu ga jauh beda sama Indonesia, sedangkan Sg kan negara yang maju banget. Jadi kalo ke Sg dulu baru ke Mal, ntar kebanting rasanya, abis enak-enak naik MRT ke mana-mana eh tiba-tiba balik lagi ke yang mirip Indonesia. Jadi mendingan bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian 🙂
Tentukan Style-mu
Apakah mau jadi backpacker gembel, budget traveler, atau luxury tour?
Nah ini sih pengelompokan menurut sesuka hati saya, berdasarkan pengetahuan saya dari membaca berbagai buku tentang traveling 😀
Backpacker gembel (sebenernya ga gembel-gembel banget sih, jadi no offense ya :D) secara harfiah berarti mereka yang traveling dengan menggunakan backpack. Artinya, bawaannya sebisa mungkin diuwel-uwel sampe bisa masuk ke backpack yang setinggi punggung orang bule dan beratnya paling “cuma” 10 kg *tapi inget, 10 kg itu harus kamu bawa ke mana-mana di punggungmu. Backpacker ini memiliki ciri-ciri meminimalisasi pengeluaran sesedikit mungkin. Tinggal di hostel semurah mungkin di kamar mixed dorm (cewe-cowo gabung di satu kamar berisikan 4-5 kasur bertingkat), makan di gerobak atau stall pinggir jalan, dan ke mana-mana diusahakan jalan kaki. Bahkan beberapa backpacker biasa tidur di mana saja, misalnya emperan toko, masjid, atau kalau PD, numpang di rumah warga >_< Secara penampilan, mereka biasanya pake kaos oblong, celana kargo, topi, dan sendal jepit atau sendal gunung. Penerbangan yang mereka pilih, tentu saja low cost airlines 😀
Banyak yang menyamakan backpacker dengan Budget Traveler. Tapi kalo saya punya definisi sendiri. Budget traveler adalah traveler yang memiliki budget terbatas (tapi ga kere-kere amat) dan memperhitungkan pengeluarannya sebaik mungkin namun juga nyaman untuk dirinya. Budget traveler biasanya menggunakan koper atau suitcase instead of backpack. Budget traveler juga berusaha tinggal di penginapan yang murah namun tetap nyaman dan aman dari segi lokasi (jadi ga ngasal-ngasal banget lah). Secara penampilan, budget traveler lumayan agak bervariasi bajunya, ga cuma kaos oblong yang bisa digulung-gulung masukin koper. Dari segi penerbangan, tetep dong milih yang low cost airlines. Yang penting mah selamat sampe tujuan 🙂
Luxury tour biasanya dipilih sama mereka yang ga bermasalah sama duit. Tinggalnya aja di hotel minimal bintang 4, bahkan bisa di villa atau cottage pribadi. Jalan-jalannya ke tempat-tempat hip yang ngerogoh kocek nggak sedikit. Bawaannya koper gede, biasanya kalo pulang malah nambah koper baru gara2 kebanyakan belanja >_< Penerbangannya pun pilih yang high class kayak Garuda. hoho.
Setelah 3 tipe tadi, tentukan juga mau jadi solo traveler, duo, trio, atau group (yang anggotanya 4 orang atau lebih). Kalau menurut saya pribadi, makin sedikit anggota semakin baik. Ga ribet dalam memenuhi kemauan tiap orang yang beda-beda. Dan lagi, kamu bisa patungan beberapa biaya, seperti taksi, private room yang cuma buat 2-3 orang, makanan yang bisa sepiring berdua, dll. Kalo pun ga dapet temen jalan, sapa bilang solo traveler itu menyedihkan? Kamu bisa jalan-jalan membolang ke mana pun yang kamu suka tanpa ada yang menghalangi! Tapi jangan lupa bawa tripod, ya, buat foto diri dengan landmark tempat yang kamu kunjungi 😀
Nah untuk trip saya ke Mal dan Sg nanti ini, saya masuk ke kategori budget-duo-traveler. Karena saya akan membawa suitcase untuk barang-barang saya yang ga sedikit meliputi celana panjang, baju lengan panjang, jilbab, kaos kaki, manset tangan, and the other girl stuffs; dan saya juga sudah merancang itinerary+budget saya sedemikian rupa sehingga murah namun tetap gemah ripah loh jinawi 😀 Dan saya akan pergi bareng seorang sepupu saya (cewek) yang sebaya sama saya dan memiliki budget serta karakteristik jalan-jalan yang serupa.
Nah, jadi mulai sekarang hingga postingan selanjutnya, saya akan memberikan tips-tips bagi kamu yang ingin menjadi budget traveler seperti saya. *ting! 😉
Siapkan Paspormu
Tentu saja ini benda keramat yang wajib dimiliki traveler untuk keluar negeri. Jadi, untuk kamu yang belum punya paspor, ayok buruan bikin! Ga ribet dan ga perlu calo kok. Cuma butuh segudang kesabaran dan sejumlah uang, yang tentu saja bukan buat menyogok petugas imigrasinya loh, tapi murni untuk biaya administrasi.
Nah buat kamu yang berdomisili di Bandung, bisa liat tata cara pembuatan paspor di website ini. Lama pembuatan cuma satu hingga dua minggu. Ga lama kan?
Cari Tanggal
Nah sekarang saatnya menentukan tanggal kepergianmu. Karena saya dan sepupu saya sama-sama sudah bekerja, kami langsung mencari tanggal di mana ada liburan yang mepet sama weekend supaya kami ga perlu cuti lama-lama 😀
Di akhir tahun ini, terpilihlah tanggal 15 November hari Kamis yang merupakan libur 1 Muharram, di mana hari Jumatnya cuti bersama, jadi kami tinggal izin cuti 3 hari pada hari Senin-Selasa-Rabu minggu depannya. Berhasil deh dapet waktu jalan-jalan seminggu, yaitu 15-21 November, tanpa menghabiskan jatah cuti! 😀
Cara lain, jika kamu melihat ada penerbangan yang lagi promo ke tempat yang sangat kamu inginkan, bisa juga kamu segera booking pada tanggal tersebut, baru deh mikir gimana cutinya (buat yang sudah bekerja) atau ijin kuliahnya (buat yang masih kuliah). Inilah yang terjadi saat tahun lalu saya ke Jepang. Secara penerbangan ke Jepang mahal buanget kalo normal, ketika itu ada promo Air Asia yang pas dengan tanggal konferensi yang saya ikuti, namun artinya saya harus bolos kuliah 2 minggu! Hajar aja lah, kapan lagi bok! >_< Udah itu saya bikin surat ijin deh ke masing-masing dosen yang saya tinggalin kuliahnya. Alhamdulillah ga bermasalah sama sekali.
Cara lain lagi, jika kamu memiliki beberapa kandidat tanggal yang potensial, carilah harga-harga penerbangan pada tanggal-tanggal tersebut. Kemudian pilihlah tanggal di mana harga penerbangannya paling murah. Simpel kan? 🙂
Booking Tiket PP
Udah nemu tanggal yang pas, rajin-rajinlah browsing harga beberapa low cost airlines pada tanggal tersebut agar kamu dapat menemukan harga tiket yang benar-benar paling murah. Syukur-syukur kalo kebetulan lagi ada promo pas tanggal tersebut.
Tapi ingat, di low cost airlines, harga tiket itu belum termasuk harga bagasi, harga kalo milih kursi, dan services fees. Jadi kalo pengen semurah mungkin, jangan bawa bagasi! hehe, tapi kan saya ga mungkin. Jadi tinggal pilih mau bawa bagasi 15 kg, 20 kg, 25 kg, atau 30 kg karena harganya juga beda. Trus kalau mau milih seat duluan, harus bayar lagi -__-
Nah untuk masalah booking ini memang untung-untungan. Sudah pasti semakin jauh jarak booking dengan waktu berangkat akan dapat tiket makin murah. Tapi yang namanya low cost airlines, bisa aja tiba-tiba mepet suatu tanggal dia ngadain promo! Jiah, udah terlanjur beli tiket jauh-jauh hari malah jadi lebih mahal. Kalo ini yang terjadi, ingat saja bahwa rejeki itu sudah ditentukan, jadi ga nyesel-nyesel banget, insya Allah ini yang terbaik :’)
Dari kandidat Air Asia, Lion Air, dan Tiger Airways yang kami browsing, kami memutuskan untuk terbang dengan Tiger Airways yang pada tanggal 15 (tanggal berangkat) dan 21 (tanggal pulang) November harga tiketnya paling murah, dengan pilihan bagasi 20 kg dan tidak memilih tempat duduk.
Berikut rincian biayanya:
15 Nov: CGK-KL IDR 534000 (raw fare)
21 Nov: SIN-CGK SGD 76 (raw fare)
FYI:
1. Raw fare artinya harga tiket saja tanpa bagasi dll yang sudah saya sebutkan di atas tadi.
2. 1 SGD kurang lebih IDR 7800 saat ini
Booking Penginapan
Supaya aman, lebih baik booking penginapan dari sebelum berada di negara yang ingin kamu kunjungi. Walaupun go show juga sebenernya bisa dapat, dengan booking terlebih dahulu, kita bisa dapat info lebih detail mengenai penginapan yang diinginkan beserta review dari orang-orang yang pernah menginap di sana. Supaya bener-bener ga salah pilih. Tapi buat kamu yang cuek dan ga mau ribet, ga masalah juga kalo mau nyari penginapan yang kosong pas udah sampe tujuan.
Untuk memilih tempat menginap, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan:
- Carilah lokasi yang strategis. Pilih penginapan yang dekat dengan banyak tourism spot, seperti tempat belanja souvenir, tempat nyari makanan khas, tempat ibadah tertentu (masjid, gereja, kuil, dll) yang menarik, museum, dan lain-lain sesuai keinginanmu. Dengan begini kamu bisa pergi ke banyak tempat hanya dengan berjalan kaki, yang artinya irit ongkos transportasi kan? 🙂 Pilih juga yang dekat dengan stasiun atau terminal, jadi kalo mau ke mana-mana naik bus atau kereta, ga perlu jauh-jauh jalan kaki.
- Mau tinggal di penginapan seperti apa, hotel, hostel, guest house, dll. Hostel jelas jauh lebih murah daripada hotel, ada tempat penitipan barang walaupun belum check in maupun ketika sudah check out, dan cukup nyaman. Di Mal nanti saya insya Allah akan menginap di EV World Puduraya Hotel. Walapun namanya hotel, tp (kayaknya) fasilitasnya ga jauh beda sama hostel. Saya pilih hotel ini atas rekomendasi teman saya yang sudah pernah menginap di sana, dan karena hotel ini dekat dengan terminal bus yang dapat membawa saya ke Genting Highland, salah satu tujuan wisata saya kelak. Di hotel ini saya akan tinggal di private room untuk 2 orang dengan attached shower di dalamnya. Sementara di Sg saya akan tinggal di ABC Backpackers Hostel. Saya memilih hostel ini setelah membaca berbagai review yang ditulis oleh traveler Indonesia yang pernah menginap di sana. Selain itu tempatnya pun sangat strategis karena dekat dengan sebagian besar tourism spot di Sg, seperti Little India, China Town, Esplanade, Clark Quay, dll. Nah di hostel ini, tipe kamarnya dorm, artinya kita bakal sekamar sama traveler-traveler lain dari berbagai negara. Ada female-only dorm, ada juga mixed dorm. Tentu saja saya pilih yang female-only. Selain itu, kamar mandinya juga shared. Tapi berdasarkan review yang saya baca, katanya kamar mandinya selalu bersih karena lumayan sering dibersihkan. Well, let’s see then.
Mengenai shared bathroom ini, ada pengalaman yang ingin saya ceritakan. Ketika ke Jepang tahun lalu, saya juga menginap di hostel dengan tipe kamar female-only dorm. Di websitenya juga disebutkan bahwa kamar mandinya shared. Dan yang namanya shared di hostel itu artinya kamar mandi di luar kamar tidur, ada kamar mandi khusus pria dan khusus wanita, tapi digunakan bersama-sama dengan penghuni kamar lain. Sejak itu di mindset saya, shared bathroom berarti seperti itu.
Pada awalnya, saya sudah book hostel dengan inisial BB di Sg. Di website resminya BB hostel ini dituliskan bahwa kamar mandinya shared, dan saya membayangkan shared itu ya seperti yang di Jepang. Saya sih ga masalah jika harus berbagi kamar mandi dengan tamu wanita yang lain.
Suatu saat saya sedang baca The Naked Traveler (lupa no berapa). Di situ mbak Trinity menceritakan tentang shared bathroom di sebuah hostel (bukan di Sg tapi), di mana yang namanya shared itu benar-benar berbagi antara laki-laki dan perempuan *AAA!!! dan kamar mandinya hanya diberi tirai yang kalo kita mandi itu bagian bawah kaki kita keliatan dari luar *AAAA!!!! >_< Ga mungkin banget bagi saya yang berjilbab ini 😦 Kemudian saya langsung mengemail BB hostel itu untuk menanyakan tentang shared bathroom di sana, dan ternyata memang benar bahwa shared itu artinya berbagi antara laki-laki dan perempuan. *hiks
Lalu saya pun segera mencari hostel lain yang kamar mandinya lebih baik. Ternyata ga ada (ada sih, tapi mahal banget). Kemudian saya nanya seorang temen cewek yang pake jilbab, waktu di Sg nginep di mana. Katanya di ABC hostel ini, kamar mandinya bersih walaupun shared. Lalu saya cari reviewnya melalui google, ternyata memang cukup bagus juga. Karena itu akhirnya saya memutuskan booking ABC hostel dan mencancel BB hostel.
Jadi, untuk kamu yang tidak nyaman dengan shared bathroom (saya juga ga nyaman sih sebenarnya, namun demi dompet yang aman sejahtera ya mau gimana lagi :(), lebih baik mencari yang attached shower tapi siap-siap bayar lebih mahal. Kalo mau tetap murah, pastiin aja hostelnya memang reliable.
Untuk pencarian penginapan bisa melalui website hostelbookers.com, tripadvisor.com, hostels.com, asia.hostels.com, asiatravel.com, dan lain-lain masih banyak lagi. But basically, you can just simply googling it. 🙂
Jadi, rincian biaya untuk booking penginapan ini adalah:
EV World Puduraya Hotel – Superior room (RM 60 per night untuk 2 orang selama 2 malam): RM 60/2×2= RM 60
ABC Backpackers Hostel – Female-only dorm (SGD 24 per night per orang selama 3 malam): SGD 24×3= SGD 72
FYI:
1. RM 1 kurang lebih IDR 3200.
2. Pembayaran EVWorld Hotel dilakukan secara cash saat check in.
3. Untuk ABC Hostel harus transfer 50% pembayaran sebagai tanda jadi booking, 50% sisanya akan dibayar cash pada saat check in.
***
Paspor udah punya, booking tiket PP udah, booking penginapan juga udah, tinggal tentuin deh mau keliling ke mana aja!
insya Allah, sampai jumpa di postingan berikutnya! 😉
*ini foto waktu saya transit di LCCT KL dalam perjalanan menuju Jepang tahun lalu
bener2 inspiratif sekali tulisannya … mdah2an sy bsa ssgra mngkin ..nyusul. salam kenal dari Tsm.
salam kenal, mas Andra. semoga bisa segera mewujudkan impiannya jalan2 ke negeri orang 🙂 tapi jgn lupa jg jalan2 di negeri sendiri ya 😀
hallo sis/mbak/kak 🙂 saya mau nanya suka duka menginap di hostel selama di LN apa aja ya untuk wanita yg berjilbab? karena saya rencananya mau backpaker ke LN…
atau kalo mbak ada email apa boleh saya hubungi mbak by email saja? terima kasih 🙂
halo mbak putri 🙂
Suka dukanya, tentu saja, tiap mau ke kamar mandi harus berpakaian lengkap 😦
yang namanya hostel, biasanya kamar mandinya campur, artinya memang tidak dibedakan untuk wanita dan pria. kalau toilet biasanya tetap dibedakan.
kalo hostel di jepang, kamar mandinya relatif bersih (belum pernah nemu yg kotor), jadi walaupun campur, ga merasa ilfil juga. namun ada juga hostel yang dipisah kamar mandi wanita dan prianya, yaitu sakura hostel.
mungkin itu aja sih mbak. yang lainnya biasa aja kok 🙂 saya juga selalu memilih hostel atas rekomendasi teman, sih, jadi belum pernah memilih hostel secara random.
Nice info…sangat bermanfaat. Ditunggu informasi dan tips selanjutnya. Salam. Junianto di Jogja
sama2, terima kasih juga sudah mampir 🙂
I don’t know iif it’s just me or if perhaps everyone else encountering
problems with your website. It appears as though some of the text in your posts are running off the screen. Can somebody else please provie feedback
and let me know if this is happening to them too? Thhis might be
a issue with my web browser becaus I’ve had this happen previously.
Thanks
Thank you for your feedback. Can you tell me what browser do you use?
Mba ada kontak twitter atau fb ga? Sya mau ke KL tapi sya masih bingung, wajar pertamakali nya sya keluar Negeri hehe
boleh Mas. email saja ke nadinenandanari@gmail.com
Mbak saya belom.pwrnah ngineo.di hostel,ini baru mau coba yg di osaka. Kalau.shared bathroom itu, artinya mandi nya rame rame gitu kaya di bangsal gitu? Atau tertutup berupa bilik bilk gitu? Tapi gantian. Thank u
Kalo di Jepang yg pernah saya inapi, shared bathroom itu tetep kamar mandi untuk 1 org yg tertutup, bukan bilik2. Bisa disebutkan lebih spesifik nama hostelnya?